KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami
panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan dan
kesehatan kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini. Dan tidak lupa pula kami panjatkan
syukur kami kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kami dari alam
kebodohan menjadi alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih
kepada dosen pembimbing kami, Bapak Wahyudi, S.Farm.,Apt yang telah memberikan ilmu
dalam mata kuliah ini.
Dalam makalah Farmakologi ini kami membahas tugas mengenai obat pre dan eklampsia. Kami selaku
penyusun makalah ini berharap supaya makalah ini dapat
bermanfaat dan dapat dipergunakan dengan
baik dalam
perkuliahan.
Kami menyadari bahwa makalah
ini belumlah sangat sempurna oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dari pembaca supaya makalah ini bisa menjadi
lebih baik.
Madiun, Oktober 2013
Penyusun
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
LATAR
BELAKANG
Di Indonesia pre-eklamsi
dan eklamsi masih merupakan salah satu penyebab utama kematian maternal dan
kematian perinatal yang tinggi. oleh karena itu, diagnosa dini pre-eklamsia
yang merupakan tingkat pendahuluan tingkat eklamsia serta penanganannya, perlu
segera dilaksanakan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu.
Preeklamsia dan eklamsi
lebih sering terjadi pada primigravida dibandingkan dengan multigravida. faktor
resiko lain yang menjadi predisposisi terjadinya preeklamsia meliputi hiper
kronik, kelainan faktor pembekuan, diabetes, penyakit ginjal, usia ibu yang
terlalu tua atau terlalu muda dan riwayat preeklamsia dalam keluarga.
Preeklamsia ringan adalah timbulnya hipertensi
disertai proteinuria dan edema setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera
setelah persalinan. Gejala ini dapat timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu
pada penyakit trofoblas.Pre eklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan
yang ditandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai
proteinuria dan edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih.Eklampsia adalah
kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau masa nifas yang ditandai
dengan timbulnya kejang (bukan timbul akibat kelainan neurologik) dan koma dimana sebelumnya sudah menunjukkan
gejala-gejala pre eklampsia.
Penyebab pre-eklampsia
belum diketahui secara jelas. Penyakit ini dianggap sebagai maladaptation
syndrome akibat penyempitan pembuluh darah secara umum yang mengakibatkan iskemia plasenta sehingga berakibat kurangnya
pasokan darah yang membawa nutrisi ke janin.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
pengertian obat pre dan eklampsia?
2. Apa
macam-macam obat pre dan eklampsia?
3. Bagaimana
cara kerja obat pre dan eklampsia?
C.
TUJUAN
PENULISAN
1. Untuk
mengetahui pengertian dari obat pre dan eklampsia
2. Untuk
mengetahui macam-macam obat pre dan eklampsia
3. Untuk
mengetahui cara kerja obat pre dan eklampsia
BAB
III
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
OBAT PRE DAN EKLAMPSIA
·
Preeklamsia ringan
Pre eklampsia
ringan adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan/atau edema setelah
umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Gejala ini dapat
timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas.
·
Preeklamsia berat
Pre eklampsia
berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya
hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan/atau edema pada
kehamilan 20 minggu atau lebih.
·
Eklamsia
Eklampsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau masa nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang (bukan timbul akibat kelainan neurologik) dan/atau koma dimana sebelumnya sudah menunjukkan gejala-gejala pre eklampsia.
Eklampsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau masa nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang (bukan timbul akibat kelainan neurologik) dan/atau koma dimana sebelumnya sudah menunjukkan gejala-gejala pre eklampsia.
B.
MACAM-MACAM
OBAT PRE DAN EKLAMPSIA
1.
Magnesium
sulfat
Merupakan antikonvulsan yang
efektif dan membantu mencegah kejang kambuhan dan mempertahankan aliran darah
ke uterus dan aliran darah ke fetus. Magnesium sulfat berhasil mengontrol
kejang eklamptik pada >95% kasus. Selain itu zat ini memberikan keuntungan
fisiologis untuk fetus dengan meningkatkan aliran darah ke uterus.
2.
Fenitoin
Fenitoin telah berhasil digunakan
untuk mengatasi kejang eklamptik. Fenitoin bekerja menstabilkan aktivitas
neuron dengan menurunkan flux ion di seberang membran depolarisasi. Keuntungan
fenitoin adalah dapat dilanjutkan secara oral untuk beberapa hari sampai risiko
kejang eklamtik berkurang.
3. Diazepam
Telah lama digunakan untuk menanggulangi kegawatdaruratan pada kejang eklamptik. Mempunyai waktu paruh yang pendek dan efek depresi SSP yang signifikan.
Telah lama digunakan untuk menanggulangi kegawatdaruratan pada kejang eklamptik. Mempunyai waktu paruh yang pendek dan efek depresi SSP yang signifikan.
4. Hidralazin
Merupakan vasodilator arteriolar langsung yang menyebabkan takikardi dan peningkatan cardiac output. Hidralazin membantu meningkatkan aliran darah ke uterus dan mencegah hipotensi. Hidralazin dimetabolisir di hati. Dapat mengontrol hipertensi pada 95% pasien dengan eklampsia.
Merupakan vasodilator arteriolar langsung yang menyebabkan takikardi dan peningkatan cardiac output. Hidralazin membantu meningkatkan aliran darah ke uterus dan mencegah hipotensi. Hidralazin dimetabolisir di hati. Dapat mengontrol hipertensi pada 95% pasien dengan eklampsia.
5. Labetalol
Merupakan beta-bloker non selektif. Tersedia dalam preparat IV dan per oral. Digunakan sebagai pengobatan alternatif dari idralazin ada penderita eklampsia.
Merupakan beta-bloker non selektif. Tersedia dalam preparat IV dan per oral. Digunakan sebagai pengobatan alternatif dari idralazin ada penderita eklampsia.
6.
Nifedipin
Merupakan Calcium Channel Blocker
yang mempunyai efek vasodilatasi kuat arteriolar. Hanya tersedia dalam bentuk
preparat oral.
C.
CARA
KERJA OBAT PRE DAN EKLAMPSIA
1.
Magnesium
Sulfat
Mengahambat atau menurunkan
asetikolin pada rangsangan serat saraf dengan menghambat transmisi
neuromuskular. Transmisi neuromuscular membutuhkan kalsium pada sinaps. Pada
pemberian magnesium sulaft, magnesium akan menggeser kalsium, sehingga aliran
rangsangan tidak terjadi (terjadi kompetitif inhibition antara ion
kalsium dan ion magnesium) kadar kalsium yang tinggi dalam darah dapat
menghambat kerja magnesium sulfat.
2.
Fenitoin
Pada korteks motoris yaitu
menghambat penyebaran aktivitas kejang. Kemungkinan hal ini disebabkan
peningkatan pengeluaran natrium dari neuron dan fenitoin cenderung menstabilkan
ambang rangsang terhadap hipereksitabilitas yang disebabkan perangsangan
berlebihan atau kemampuan perubahan lingkungan di mana terjadi penurunan
bertahap ion natrium melalui membran. Ini termasuk penurunan potensiasi paska tetanik
pada sinaps. Fenitoin menurunkan aktivitas maksimal pusat batang otak yang
berhubungan dengan fase tonik dari kejang tonik-klonik (grand mal).
3.
Diazepam
Diazepam melewati barier plasenta
dan dapat menyebabkan depresi pernapasan pada neonatus, hipotensi dan hipotermi
hingga 36 jam setelah pemberiannya. Depresi neonatal ini hanya terjadi bila
dosisnya lebih dari 30 mg pada 15 jam sebelum kelahiran.
4.
Hidralazin
Merelaksasi otot polos arteriol
secara langsung dan vasodilatasi yang terjadi dapat menimbulkan reaksi
kompensasi yang kuat berupa peningkatan denyut dan kontraktilitas jantung,
serta peningkatan renin plasma dan retensi cairan yang akan melawan efek
hipotensi obat. Penurunan tekanan diatolik lebih besar daripada tekanan
sitolik. Absorpsinya melalui saluran cerna dan hamper sempurna.
5.
Labetalol
Memblokir reseptor adrenergic yang
memperlambat kecepatan sinus jantung, menurunkan resistansi peripheral
vascular, dan menurunkan output kardiak.
6.
Nifedipin
Nifedipin bekerja
sebagai antagonis kalsium dengan menghambat arus ion kalsium masuk ke dalam
otot jantung dari luar sel. Karena kontraksi otot polos tergantung pada ion
kalsium ekstra seluler, maka dengan adanya antagonis kalsium dapat menimbulkan
efek inotropik negatif. Demikian juga dengan Nodus Sino Atrial (SA) dan Atrio
Ventrikuler (AV) akan menimbulkan kronotropik negatif dan perlambatan konduksi
AV.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pre eklamsi dan eklamsi adalah penyakit pada wanita hamil
yang secara langsung disebabkan oleh kehamilan.
Preeklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,
odema, dan protein urine yang timbul karena kehamilan, penyakit ini umumnya
terjadi dalam triwulan ke-3 kehamilan. Preeklampsia juga merupakan penyulit
kehamilan yang akut dan dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi pada masa
ante, intra dan post partum.
Pre eklamsi dan eklamsi hampir secara eksklusif merupakan
penyakit pada nullipara. Biasanya terdapat pada wanita usia subur dengan umur
ekstrem, yaitu pada remaja belasan tahun atau pada wanita yang berumur lebih
dari 35 tahun. Pada multipara biasanya dijumpai pada keadaan-keadaan :
kehamilan multifetal dan hidrop fetalis, penyakit vaskuler, termasuk hipertensi
essensial kronis dan diabetes mellitus, penyakit ginjal.
Thx y artikel.ny buat d bca2
BalasHapuskok daftar pustakanya tidak di sertakan sihhhhh???
BalasHapusDaftar pustaka tdk tercantun mgkin penulis googling. Maaf saya ggogling hasilnya sama persis sprti itu. Tdk apa2. Teman saya ada yg saat ini mnderita Eklampsia.
BalasHapus